Ini Peralatan Rumah Tangga yang Harus Dihentikan Penggunaannya

Meski diperuntukkan bagi aktifitas rumahan, tak sedikit barang-barang perlengkapan rumah tangga yang berbahaya. Peralatan rumah tangga dapat menjadi sangat berbahaya apabila tidak menggunakannya dengan hati-hati. Berikut peralatan rumah tangga yang harus di stop penggunaannya, antara lain:



Peralatan rumah tangga berbahan dasar melamin
Melamin merupakan produk rumah tangga yang tidak mudah pecah, mudah dibawa kemanapun dan ringan. Namun melamin merupakan suatu zat organik yang berbentuk kristal putih yang tidak mudah larut di dalam air. Senyawa melamin sangat rentan sekali terhadap suhu panas dan sinar ultraviolet serta mengandung formalin. Apabila menggunakannya saat suhu panas, maka dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan sel, terganggunya saluran pencernaan, kerusakan fungsi hati, mata dan telinga serta merusak sistem imun pada bayi dan anak-anak. Bahaya yang ditimbulkan bertahap dan tidak langsung serta dalam jangka waktu yang lama.

Spons pencuci piring
Spons pencuci piring juga merupakan salah satu peralatan rumah tangga yang harus dihentikan penggunaannya karena di dalam spons mengandung banyak bakteri dan kuman yang dapat menempel di piring. Saat spons dalam keadaan basah atau lembab, bakteri mudah sekali berkembang di dalam spons dan untuk mencegah bakteri berkembang disana, maka spons wajib dicuci bersih setelah digunakan dan di masukkan ke dalam microwave selama kurang lebih 2 menit atau diganti secara teratur. Peralatan rumah tangga yang berbahaya berikutnya adalah pembasmi serangga, baik bakar maupun cair. Kedua pembasmi serangga ini mengandung bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya dan dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti kanker, gangguan fungsi hati, ginjal dan sebagainya.

Alat rumah tangga berbahan styrofoam
Styrofoam banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wadah makanan. Namun, di balik semua itu, ternyata styrofoam sangat lah berbahaya. Styrofoam merupakan bahan yang tidak mudah atau sulit terurai dan mengandung bahan kimia berbahaya, seperti Benzena, styrene dan carsinogen. Apabila ketiga bahan tersebut kontak dengan air panas, maka akan masuk dan terlepas ke dalam tubuh bersama makanan. Hal ini akan menyebabkan anemia, kerusakan sumsum tulan belakang dan berkurangnya produksi sel darah merah.

Pengharum ruangan
Pengharum ruangan merupakan peralatan rumah tangga yang berbahan dasar lilin dan parafin yang sangat berbahaya bila masuk ke dalam tubuh. Pengharum ruangan akan melepaskan suatu zat karsinogen yang dapat memicu kanker dalam jangka waktu yang sangat lama. Oleh karena itu, kurangi penggunaan pengharum ruangan atau menghentikan penggunaannya. Untuk pengharum ruangan, sebaiknya gunakan saja bunga-bunga segar di dalam rumah.

Peralatan rumah tangga yang menggunakan lapisan anti lengket
Lapisan antilengket yang terdapat pada alat-alat masak memang bermanfaat karena tidak harus menggunakan minyak untuk menggoreng, sehingga dapat mengurangi kolesterol. Akan tetapi, jika lapisannya mengelupas, maka dapat membahayakan tubuh. Lapisan antilengket yang mengelupas mengandung zat kimia berbahaya, seperti benzena dan perfluoropropionic yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Kabel listrik yang ada di dalam rumah
Peralatan rumah tangga yang satu ini memiliki banyak fungsi, terutama untuk mengalirkan listrik. Namun, ada bahaya yang mengancam dibalik itu. Kabel listrik yang terbuat dari tembaga, dapat menyebabkan kebakaran apabila penggunaannya tidak dilakukan dengan hati-hati. Oleh karena itu, kabel listrik harus di modernisasi.

Wadah yang terbuat dari plastik
Peralatan rumah tangga yang satu ini memang dikenal praktis dan mudah dibawa kemana-mana. Akan tetapi, wadah berbahan plastik mengandung bahan yang berbahaya apalagi saat terkena air panas.

Wadah plastik akan melepas zat-zat kimia berbahaya yang kemudian masuk ke dalam tubuh. Sebaiknya hentikan penggunaan wadah yang berbahan dasar plastik dan apabila akan tetap menggunakan wadah plastik, maka gunakan wadah plastik yang telah di standarisasi.  

Comments